Wednesday, August 09, 2006

Memilah-milah

Hari ini saya mulai melakukan final packing. Wah, ternyata melelahkan juga. Hal yang membuat lelah adalah bagian memilah-milah. Maklum, setelah program dua tahun pendidikan di Bergen kok rasanya bertumpuk-tumpuk barang berkumpul di kamar ini.
Buku-buku memang sudah lebih dulu dikirim dua pekan lalu. Tapi dengan jatah hanya 40 kg sangatlah minim untuk mengirim begitu banyak buku yang sudah sempat dibawa-bawa dari Jakarta dan Ambon juga buku-buku wajib yang didapat dari kampus. Masih ada cukup banyak buku dan bahan fotocopy yang harus dibawa serta saat pulang nanti. Pusing. Sempat terpikir betapa asiknya kalau setiap buku ada versi elektroniknya pastilah tidak perlu repot menggotong-gotong buku ke sana ke mari.
Selain buku, yang harus dipilah-pilah juga baju, pernak-pernik kamar dan dapur, kado dari teman-teman, dan banyak lagi. Harus bisa memilah mana yang harus di bawa, mana yang masih layak diwariskan ke mahasiswa baru, mana yang tak perlu dibawa pulang karna akan lebih murah membelinya di Jakarta dan mana yang harus dibuang. Pengennya sih bisa membawa semua barang-barang ini pulang ke Jakarta, masukkan mereka semua ke tas besar bereslah urusan. Tapi kan itu tidak mungkin karna pesawat hanya memberi jatah 20-30 kg untuk tiap penumpang.

Urusan memilah-milah juga sering kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Kadang kita pengen memikirkan begitu banyak hal padahal kapasitas diri kita terbatas. Kalau mengikuti cakapnya orang Medan pasti mereka akan bilang, "pecahlah kepala kau nanti kalau semua urusan dunia ini mau kau pikirkan". Tepat sekali. Padahal kita harus bisa memilah-milah mana yang jadi skala prioritas paling atas dan mana yang paling bawah atau bahkan tidak layak untuk dipikirkan atau dipusingkan.
Selamat memilah-milah:)

5 comments:

ffnst said...

Hi stella,

senangnya akan pulang ya.... ntar cerita2 deh kl dah sampe jkt ya.. kenal ama gita di mana?

rgds

Stella Aleida Hutagalung said...

Hi Farid, iya nih happy banget mau pulang, sekaligus sedih..hehe. Mudah2an KLM baik2 saja saat aku pulang nanti ya:) Kenal Gita waktu sama2 sekantor di Asia Foundation. Thx Farid udah mau mampir:) CU!

Anonymous said...

tel, i like reading this topic. i like the way u wrote this issue. dalam hal packing, memilah2 saja sanggup membuat kita bingung bahkan stress :) apalagi dalam memilah2 "prioritas" dalam hidup. I also still deal with this issue..hmmm....jadi inget lagu "one day at a time" ...membuat kita untuk tidak terlalu merasa berat dalam hidup ini... gue selalu suka lirik2 dalam lagu ini, paling engga bisa menghindari kita untuk ga pecah kepala karena mikir yg berat2 ... hehehe...glad that u will be home again .. hugs.

Anonymous said...

imel tobing says,.. yup,.. priority is the most important stuff in every single thing,. interesting blogs,.. aku bacanya satu satu nih kak stell,.. wah seneng yah bisa ke luar,.. mengutip pecah lah pala kau kalau semua dunia kau pikirkan,.. ( ini keturunan apa apa sih ? ) aku sering banget diomelin gara2 suka mikir2 yang gak penting,.. kanggeennn,.... :) :) :)... and i miss Halim,.. ( nggak ada hubnya sama blog ini,. kemaren aku nangis waktu berenang gw pengen terriiiaaaaaaaaakkkkkkkkk !!!!!!11

Stella Aleida Hutagalung said...

Li, wah..emang urusan prioritas tuh pasti bikin pening yah. Packing juga. Ini aja kadang masih sering merasa sayang sama barang/ isu yang udah kita buang:) But that's life--kita gak bisa bawa semua hal dalam back-pack kita:)
Thresia, hehehe, kaya'nya emang keturunan Tobing deh doyannya mikirin semua hal:) Jangan sedih2 ya Dik:) Hugs!