Saturday, August 05, 2006

Fantoft Studentbolig

Studentbolig artinya apartment atau asrama mahasiswa. Melihat keterbatasan fasilitas yang ada di Fantoft ini rasanya gak cocok untuk menyandang gelar sebagai apartment:)
Awal saya tiba di Bergen dan tinggal di
Fantoft, 4 Agustus 2004, rasanya pengen langsung pulang ke Jakarta begitu melihat kamarku. Aduhhh, kamarnya aneh banget--kecil, perabotannya terlihat kuno dan dari kayu seadanya dan kok yah..mirip penjara ya dari luar,haha. Tapi rasa tak suka itu hanya singgah amat sebentar. Setelah pelan-pelan menata dan membeli beberapa perabotan untuk kamar,dapur dan kamar mandi, kamarku makin berasa nyaman. Dan yang paling penting rasa betah ini makin mendominasi setelah bertemu dengan banyak teman. Bayangkan, ratusan mahasiswa internasional numplek di sini dari berbagai penjuru dunia!
Melalui pertemanan indah inilah saya belajar banyak sekali hal. Di sini awalnya saya belajar masak,haha. Memang sebagai penikmat makanan selama ini tugasku di rumah biasanya hanya jadi tukang cicip. Mama selalu minta saya mencicipi dulu masakannya untuk tahu sudah pas atau belum semua bumbunya. Nah, berarti memang saya sudah punya bakat memasak kan?:) Namun rupanya baru di Fantoft ini saya berani masak setelah banyak berlatih dan mengamati teman-teman memasak tentu saja. Ternyata banyak menu yang bisa dimasak secara sederhana. Kita hanya dituntut untuk mau sejenak singgah di dapur, mengiris-iris bawang dan lain-lain lalu mengolah semuanya menjadi makanan layak makan:)
Melalui pertemanan dari berbagai negara ini juga saya belajar tentang kebiasaan, adat, kondisi politik dari tempat masing-masing. Saya otomatis juga menceritakan banyak ragam tentang Indonesia.
Banyak pengalaman yang kita jalani bersama. Banyak pula polah laku teman-teman yang semuanya membuat kita semakin dekat. Ada Ghefari,teman dari Sudan yang selalu bilang kelak he will become the next Sudanese president:) (Hey Ghef, gud luck for the process to become the president ya..!). Beberapa teman dari Cina yang sempat bertanya, "will we be safe if we go to Indonesia?" karna membaca banyak artikel tentang konflik tahun 1998 dan tentang etnisTionghoa yang mengalami banyak diskriminasi di Indonesia. Cerita tentang Kyrgisthan selalu kita bisa dengar lewat penuturan Maks. Belum lagi teman-teman dari berbagai wilayah di Afrika. Saya jadi lebih mengenal detail tiap wilayah. Teman-teman dari Nepal yang selalu menyanyikan lagu "Kathmandu sahara" makin membuat hati ini tertarik kelak untuk menginjakkan kaki di kota Kathmandu. Kebiasaan teman-teman India menggelengkan kepala jika bilang "iya" dan sering bikin orang bingung karna dikira mereka bilang "tidak",hehe. Ditambah paparan foto-foto Maldives yang cantik, dan cerita-cerita dari teman-teman di belahan Eropa lainnya termasuk teman-teman yang asli orang Norway. Semuanya menjadi lengkap.
Beberapa hari lagi saya akan meninggalkan kota ini dan tentu saja meninggalkan kamar saya di Fantoft. Ada rasa berat tapi juga senang. Berat karna di sinilah saya banyak menghabiskan waktu bersama teman-teman saat susah dan senang, saat stres dan santai, saat terima uang saku dan saat kehabisan uang lalu perlu ngirit abis2an, saat normal dan gila,haha. Senang karna saya mempunyai banyak pengalaman yang memperkaya jiwa saya. See you again Fantoft and my beloved friends from all over the world.

5 comments:

clodi said...

hola.. holaa, stella... mau dong nge-link.. hehehe.. nanti aku update yah blogku, biar link ke kamu.. jadi rencananya dah mo pulang nih? nomong2 kamu di mana sih?? jerman kah? atau norway? studinya udah selesai? selamat yah.... =) nice to meet you.. GBU! =)

Stella Aleida Hutagalung said...

Hi Clodi..senengnya nambah teman!:) Aku suka tulisan2mu dan sering mampir ke blogmu lho:) Thanks ya. Aku di Norway dan Sabtu ini udah balik ke Jakarta. Tentang studiku..hehe,ntar deh aku cerita2 di posting2 berikutnya. GBU too!

Riana Puspasari said...

stell ... kok rasanya aku juga mau ikutan ninggalin norway ya ... :(

Stella Aleida Hutagalung said...

wahh..hehehe..apa aku terlalu melankolis ya..tapi asli,sedih banget lho rasanya ninggalin tempat ini, too many memories!

* gita * said...

Stella, sekarang gue yang rasanya pengen pulang... Gue belum unpack sama sekali karena berharap bisa dapet kamar laon yang lebih decent.. hehehe

I can now feel how you felt Tel...