Beberapa hari terakhir ini mungkin anda kerap melihat pemberitaan tentang kasus pembunuhan terhadap Naek Gomgom Hutagalung. Naek ini anak amangtua (pakde) saya. Sayapun sebenarnya kaget saat tahu kasus yang menimpa sepupu saya ini. Tak terbayangkan rasa sedih dan kehilangan yang harus ditanggung amangtua sekeluarga. Pasti perih. Apalagi persidangan atas kasus ini panjang sekali dan melelahkan. Tertuduhnya adalah Lidya Pratiwi (pemain sinetron baru) dan keluarganya--ibu dan pamannya, ditambah satu orang (yang bekerja sebagai satpam di sebuah perusahaan).
Saya tahu memang ada asas praduga tak bersalah, tapi saya pribadi geram sekali melihat betapa tim pengacara Lidya berusaha terus meminta rasa simpati dari masyarakat lewat informasi-informasi yang ditayangkan melalui acara infotainment. Sosok dia yang menangislah ditayangkan, rasa ibanya, dll. Memuakkan. Kami sekeluarga selalu berang setiap kali melihat wajah si Lidya dan pengacaranya Hotma Paris Sitompul muncul di TV.
Naek dibunuh bulan April 2006. Dia bintang iklan dan juga pengusaha muda. Rupanya dia berteman dengan orang yang salah, si Lidya ini. Pada hari nahas itu Lidya menelpon Naek untuk bertemu di sebuah restoran dengan alasan ingin meminjam uang. Tapi ternyata bukan meminjam uang yang terjadi malah dia dirampok dan dibunuh. Detail pembunuhannya tidak bisa saya ceritakan di sini karna sangat sadis..
Harapan kami keluarganya hanyalah satu: agar pengadilan benar-benar bisa berjalan dengan adil. Ini saja sebenarnya tidak akan bisa menghapus rasa kehilangan yang amat sangat, tapi dengan pelakunya dikenai hukuman bisa sedikit membuktikan bahwa memang masih ada keadilan di negeri ini. Semoga..
No comments:
Post a Comment