Beberapa hari ini saya menyempatkan sela-sela waktu untuk membersihkan lemari buku di kamar. Ini harus dilakukan karna ada banyak sekali buku-buku referensi saat kuliah di Bergen dan referensi penulisan tesis yang menunggu untuk disusun dalam lemari tersebut. Ah, ternyata cukup menyita waktu juga tugas ini. Maklum, sudah 3 tahun ini saya belum menyortir ulang isi rak buku.
Untuk bisa memasukkan buku-buku seberat lebih dari 50 kg yang masih ada di dalam kardus berarti saya pun harus membuang catatan, kertas dan buku-buku sebanyak itu juga. Tugas bersih-bersihpun dimulai:)
Hal pertama yang harus saya miliki sewaktu bersih-bersih ini adalah rasa tega, maksudnya tega untuk membuang yang sudah tidak relevan untuk disimpan. Hobi saya mengumpulkan segala sesuatu--seperti poster acara seni, majalah lama, tissue dari kafe dan restoran, booklet festival film, kartu undangan pernikahan teman atau keluarga (tadinya ini dimaksud untuk jadi contoh kartu undangan pernikahanku kelak,hehe), buku acara pernikahan dari berbagai acara pernikahan (inipun dengan alasan yang sama), buku acara natal, paskah, dll (nah kalau ini untuk referensi jika menyusun acara serupa, maklum selama bertahun-tahun saya aktif sekali jadi berbagai panitia di gereja), dan masih banyak lagi—membuat isi lemari bukupun makin membludak. Nah, mereka-mereka inilah yang pertama disortir dan dibuang.
Isi lemaripun sangat banyak karna dipenuhi buku-buku sewaktu kursus. Sejak SMA saya senang sekali kursus—bahasa Inggris, Jepang, Thailand dan kursus filsafat. Buku-buku inipun harus disortir karna banyak yang sudah tidak diperlukan lagi sekarang. Buku-buku ini tetap dimasukkan dalam kardus terpisah, siapa tahu nanti bisa disumbangkan ke pihak yang berminat.
Pekerjaan yang pernah saya tekuni dari beberapa tempat juga menyumbang isi lemari buku. Sewaktu di bank Niaga karna saya menjalani program training (management trainee) maka saya memiliki setumpuk modul pendidikan dasar bank meliputi berbagai topik. Buku-buku mengenai kebudayaan dan pendidikan di Thailand banyak saya miliki karna sempat b ekerja di Kedutaan Thailand. Berbagai referensi mengenai agama pelan-pelan juga mulai memenuhi lemari buku saat saya bekerja di Asia Foundation. Ada cukup banyak buku dari kumpulan ini yang juga harus disortir.
Tahap bersih-bersih ini memang belum sepenuhnya selesai, tapi hasilnya sudah bisa terlihat: cukup banyak ruang kosong yang bisa digunakan untuk menampung para buku 50 kg. Lega sekali. Ternyata kegiatan bersih-bersih ini juga menyenangkan karna saya bisa menemukan beberapa hal yang sudah lama tak terlihat, misalnya ada foto-foto beberapa tahun lalu saat saya masih sangat kurus (paling tidak ada bukti bahwa saya pernah kurus,hehe), surat baptis yang sempat dikira sudah hilang, kartu-kartu dari teman-teman, dan yang membuat saya senang sekaligus terharu adalah di antara tumpukan dokumen dan buku-buku itu ada tulisan alm bang Gum yang saat itu membantu saya menerjemahkan CV pertama saya.
Bersih-bersih ternyata juga membuat saya lebih bersemangat karna tumpukan debu serta-merta berkurang. Ini berarti saya harus rutin melakukan bersih-bersih dan penyortiran terhadap isi lemari buku saya. Semoga jadi rencana yang ditepati:)
5 comments:
kapan nyampe indonya bu?
Aku udah hampir sebulan lalu di Jakarta Rid--12 Agustus. Mulai kebayang2 kota Bergen lagi..krn di sini lagi banyak debu--ada proyek busway depan rumah..pengen merasakan udara yg bersih,hehe.
hi, saya perlu sedikit bantuan, uh katanye kamunya kursud filsafat kan, aku juga perlu sih, mint a kontak pengajar filsafat boleh nggak? tolong di email ya, ke space266@yahoo.com, atau space_266@hotmail.com
Good job!
Nice Article.
Post a Comment